JASA DESAIN

Jasa desain meliputi meliputi sebagai berikut :

1. Survey dan desain Jaringan Transmisi Tenaga listrik

   Gardu Induk (GI) merupakan bagian penting dalam suatu jaringan system ketenagalistrikan dimana saluran transmisi dan saluran distribusi saling terhubung bersama melalui sirkuit pemutus beban (circuit breaker/CB) atau sakelar pemisah (disconnecting switch/DS) melalui rel pengumpul (bus bar) dan trafo tenaga (power transformer). Dalam operasi GI ini memungkinkan untuk mengontrol tegangan/arus listrik di jaringan dan operasi pengaturan nbebab pada umumnya untuk tujuan pemeliharaan maupun mengatasi gangguan. Karena bagian penting inilah perancangan/desain GI harus dilakukan dengan baik. Untuk jaringan transmisi 150 KV yang terpenting adalah menentuka jenis tower dan tingginya serta jenis tiang beton dan tingginya. Untuk mengetahui beban yang terdapat pada tower atau tiang, sedangkan tinggi tiang tergantung dari jarak bebas yang diijinkan serta andongan dari konduktor yang digunakan. Hal yang terpenting dalam desain GI 150 kV, JTT 150 kV atau JTM 150 KV semua peralatan di desain berdasarkan kondisi local, standar yang berlaku, kondisi desain, mempertimbangkan semua peralatan yang terpasang pada instalasi pemanfaatan tenaga listrik (instalasi konsumen TT) maupun instalasi penyediaan tenaga listrik (instalasi transmisi) PLN dan koordinasi/tingkat isolasi Desain

2. Desain Jaringan Distribusi Tenaga Listrik

   Perencanaan system distribusi diperlukan untuk meningkatkan keandalan system distribusi guna menunjang beban industry yang cocok dengan kebutuhan pengguna. Adapu tahapan dalam perencanaan system distribusi adalah meliputi pembuatan basic desain dan pembuatan desain konstruksi dengan urutan sebagai berikut :

   • Perhitungan beban
   • Pemilihan konfigurasi system
   • Penentuan jalur jaringan
   • Penentuan konstruksi jaringan
   • Pembuatan single line diagram lengkap dengan data spesifikasi teknik
   • Perhitungan teknik kelistrikan dengan software aplikasi
   • Penentuan spesifikasi peralatan dan konstruksi
   • Perhitungan bill of quantity
   • Perhitungan biaya pembangunan

SUPERVISI

Supervisi / fungsi pengawasan teknik dalam proses pekerjaan sangat diperlukan sesuai dengan norma-norma manajemen, agar pekerjaan dapat berjalan dengan baik sesuai rencana tepat waktu, mutu, aman bagi manusia pekerja dan lingkungan, aman bagi peralatan kerja, serta aman bagi system instalasi yang sedang beroperasi.

Pekerjaan supervise konstruksi tenaga listrik harus memperhatikan beberapa aspek sebagai berikut:

1. Keandalan teknis yang cukup tinggi
2. Nilai komersial yang sesuai
3. Dapat dibangun dengan ketersediaan lahan yang ada
4. Memenuhi persyaratan teknis
5. Mempunyai ketersediaan penyaluran tenaga listrik
6. Cukup aman bagi lingkungan

Dengan memperhatikan beberapa aspek di atas diharapkan pelaksanaan Pengawasan Teknik sesuai standart yang berlaku sehingga tercapai mutu pekerjaan konstruksi yang optimal sesuai dengan investasi dan syarat-syarat yang ditetapkan dalam rangka peningkatan pelayanan distribusi energi tenaga listrik.

MAINTENANCE

Dari tahun ke tahun bidang pemeliharaan jaringan distribusi diperkirakan menempati kedudukan yang cukup tinggi, baik dilihat dari fungsinya maupun dilihat dari anggaran biaya yang diperlukan. Keadaan ini dapat terjadi karena system distribusi terus semakin padat dan berkembang. Pada hakekatnya pemeliharaan merupakan suatu pekerjaan yang dimaksudkan untuk mendapatkan jaminan bahwa suatu system/peralatan akan berfungsi secara optimal, umur teknisnya meningkat dan aman baik bagi personil maupun bagi masyarakan umum.

Pemeliharaan terdiri atas :

1. Pemeliharaan rutin (preventif maintenance)

   Pemeliharaan rutin adalah pemeliharaan untuk mencegah terjadinya kerusakan peralatan tiba-tiba dan mempertahankan unjuk kerja jaringan agar selalu beroperasi dengan keadaan dan efisiensi yang tinggi. Kegiatan pokok pemeliharaan rutin ini ditentukan berdasarkan periode/waktu pemeliharaan: triwulan, semesteran atau tahunan.

2. Pemeliharaan Korektif (korektif maintenance)

   Pemeliharaan korektif dapat dibedakan dalam 2 kegiatan yaitu: terencana dan tidak terencana. Kegiatan yang terencana diantaranya adalah pekerjaan perubahan /penyempurnaan yang dilakukan pada jaringan untuk memperoleh keandalan yang lebih baik (dalam batas pengertian operasi) tanpa mengubah kapasitas semula. Kegiatan yang tidak terencana misalnya mengatasi/ perbaikan kerusakan peralatan/gangguan. Perbaikan kerusakan dalam hal ini dimaksudkan suatu usaha/pekerjaan untuk mempertahankan atau mengembalikan kondisi system atau peralatan yang mengalami gangguan/kerusakan sampai kembali pada keadaan semula dengan kepastian yang sama.

3. Pemeliharaan Khusus (emergency maintenance)

   Pemeliharaan Khusus atau disebut juga pemeliharaan darurat adalah pekerjaan pemeliharaan yang dimaksud untuk memperbaiki jaringan yang rusak yang disebabkan oleh force majeure atau bencana alam seperti gempa bumi, angin rebut, kebakaran dsb yang biasanya waktunya mendadak. Dengan demikian sifat pekerjaan pemeliharaan untuk keadaan ini adalah sifatnya mendadak dan perlu segera dilaksanakan, dan pekerjaannya tidak direncanakan.

AUDIT INSTALASI

Audit instalasi jaringan tenaga listrik dilakukan guna mengantisipasi agar hal hal yang tidak diinginkan dapat terjadi. Lingkup audit instalasi meliputi :

• Pemeriksaan fisik instalasi
• Pengukuran, pengecekan Breaking Capacity dan setting
• Pengukuran harmonisa
• Simulasi untuk menghitung dan menganalisa : Aliran daya, tegangan jatuh, losses teknik, arus hubung singkat, pengaman dan koordinasi, harmonisa, energy arc flash, analisa kondisi fisik peralatan, analisa hasil simulasi, saran perbaikan